Monday, April 4, 2011

Trick Cold Reading

Pada suatu hari Minggu, saya diajak oleh kerabat saya pergi ke sebuah gereja untuk beribadah di sana. Ruangan gereja itu begitu megah, layaknya sebuah hall konser musik, dilengkapi peralatan musik full band dan full multimedia. Tidak ketinggalan layar lebar terpampang di depan panggung, sehingga jemaat yang duduk di belakang bisa melihat jelas situasi di atas panggung.

Usai kebaktiaan dan para jemaat pulang, saya memperhatikan ada beberapa jemaat yang sedang didoakan oleh sang pendeta. Saya lalu perhatikan lebih saksama ketika pendeta itu mendoakan salah seorang jemaat. Caranya, pendeta itu memegang bahu orang tersebut atau memegang kepalanya, serta pendeta itu berdoa dekat sekali dengan orang tersebut, bahkan hingga mendekati telinga.

Ketika selesai berdoa, orang tersebut menangis, entah menangis sedih atau terharu, bahkan ada juga jemaat yg sampai jatuh berlutut. Setelah selesai, saya bertanya ada apa? Orang itu bilang bahwa apa yg didoakan pendeta tersebut hampir, bahkan sesuai dengan kehidupannya. Pendeta itu juga bernubuat tentang apa yang akan dialami orang tersebut pada masa depan. Padahal, orang itu baru pertama kali ke gereja itu dan pertama kali didoakan serta belum pernah bertemu sebelumnya dengan pendeta itu. Dan teman-temannya yang mengajak ke situ pun sama sekali tidak menceritakan perihal kehidupannya kepada pendeta itu. Saya jadi bertanya-tanya, kok bisa begitu ya? Aneh bin ajaib, sakti juga nih pendeta bisa mengetahui latar belakang seseorang walau hanya sekali bertemu, bahkan meramal tentang nasibnya. Tetapi dalam hati saya, hal ini pasti ada penjelasan logisnya.

Akhirnya, setelah bertanya ke narasumber yang dapat dipercaya, serta melakukan "riset" kecil-kecilan, saya menemukan juga jawabannya. Saya menduga, apa yang dilakukan oleh pendeta itu adalah teknik Cold Reading.Saya tidak tahu apakah pendeta itu memang sengaja menggunakan trick teknik itu atau tidak. Namun, dari hasil pengamatan saya, ada dugaan trick cold reading itulah yang dilakukannya.

Apa itu Cold Reading? Cold Reading adalah sebuah metode yang digunakan untuk mendapatkan informasi tentang seseorang yang belum dikenalnya. Istilah “dingin” di sini mengacu pada suatu situasi di mana “pembaca” tidak mengetahui informasi apa pun mengenai orang yang sedang dibaca. Caranya, yaitu mengucapkan kalimat umum, lalu biarkan pendengar menafsirkannya sendiri secara khusus. Teknik Cold Reading ini biasanya digunakan oleh penulis horoskop/ramalan bintang, tukang ramal, dukun, tukang sulap, atau para ilusionis atau mentalis. Sebenarnya, siapa pun bisa melakukan ini. Bahkan, seorang playboy/buaya darat/hidung belang, menggunakan teknik ini untuk mendekati lawan jenis yg belum dikenalnya.

Kembali ke soal pendeta tadi. Berikut ini adalah contoh kalimat yang diucapkan:

1. “Allah tahu bahwa engkau menyesalinya, namun selalu melakukannya lagi karena tidak berdaya menghadapi cengkeraman dosa.”

Orang yang mendengar kalimat tersebut tentu akan mengaitkannya dengan kondisi dirinya. Misalnya, pecandu masturbasi langsung menafsirkan bahwa yang dimaksudkan pendeta itu adalah kecanduan masturbasinya. Pendusta akan menafsirkannya sebagai kebiasaannya membual. Koruptor akan menafsirkannya sebagai kebiasaannya korupsi, dan sebagainya.

2. “Aku tahu beberapa saat yang lalu engkau baru saja dikecewakan oleh orang yang sangat kau sayangi. Percayalah, Tuhan tidak akan melakukan hal demikian padamu.”

Ketika mendengar ucapan tersebut, siapa pun langsung mengaitkannya dengan kehidupan pribadinya. Semua orang pasti pernah dikecewakan. Kalimat “Beberapa saat yang lalu”, bisa diartikan tadi/barusan, kemarin, minggu lalu, bulan lalu, beberapa bulan yang lalu, tahun lalu, beberapa tahun yang lalu, dll. Kemungkinan itu bisa kapan saja di masa lalu. Kemudian, kalimat “Orang yang sangat kau sayangi”, artinya apabila tidak menyayangi, mustahil merasa dikecewakan bukan? Kalau tidak menyayangi, tidak akan dikecewakan, bukan?

3. “Allah punya rencana yang BESAR bagi Anda! Bla..bla...bla.....”

Ini adalah kalimat nubuatan/ramalan tentang orang yang didoakan. Ketika mendengar kalimat ini, si pendengar akan teringat terus (bahkan hal ini perlu dicatat di kertas, di handphone, dll, lalu disimpan baik-baik, bahkan ada sesi khusus di mana kegiatan mendoakan itu direkam di kaset sehingga sewaktu-waktu bisa didengarkan). Bertahun-tahun kemudian, si pendengar ada yang menjadi pendeta top dan sukses. Dia lalu bersaksi bahwa kemasyhurannya sudah dinubuatkan oleh pendeta tersebut. Ada yang menjadi pengusaha besar dan bersaksi bahwa kesuksesannya sudah dinubuatkan oleh pendeta tersebut, dsb.

Di dalam Alkitab, kisah Cold Reading pun bisa kita temukan. Salah satu yang paling terkenal adalah kisah Saul dan dukun perempuan En-Dor. Dukun perempuan itu sama sekali tidak melihat TUHAN (Elohim). Dia hanya membual menggunakan teknik cold reading. Yuk, kita baca dan pahami kisahnya berikut ini:

1 Samuel 28 5-20

28: 5 Ketika Saul melihat tentara Filistin itu, maka takutlah ia dan hatinya sangat gemetar.

28: 6 Dan Saul bertanya kepada TUHAN, tetapi TUHAN tidak menjawab dia, baik dengan mimpi, baik dengan Urim, baik dengan perantaraan para nabi.

28:7 Lalu berkatalah Saul kepada para pegawainya: "Carilah bagiku seorang perempuan yang sanggup memanggil arwah; maka aku hendak pergi kepadanya dan meminta petunjuk kepadanya." Para pegawainya menjawab dia: "Di En-Dor ada seorang perempuan yang sanggup memanggil arwah."

28:8 Lalu menyamarlah Saul, ia mengenakan pakaian lain dan pergilah ia dengan dua orang. Ketika mereka pada waktu malam sampai kepada perempuan itu, berkatalah Saul: "Cobalah engkau menenung bagiku dengan perantaraan arwah, dan panggillah supaya muncul kepadaku orang yang akan kusebut kepadamu."

28:9 Tetapi perempuan itu menjawabnya: "Tentu engkau mengetahui apa yang diperbuat Saul, bahwa ia telah melenyapkan dari dalam negeri para pemanggil arwah dan roh peramal. Mengapa engkau memasang jerat terhadap nyawaku untuk membunuh aku?"

28:10 Lalu bersumpahlah Saul kepadanya demi TUHAN, katanya: "Demi TUHAN yang hidup, tidak akan ada kesalahan tertimpa kepadamu karena perkara ini."

28:11 Sesudah itu bertanyalah perempuan itu: "Siapakah yang harus kupanggil supaya muncul kepadamu?" Jawabnya: "Panggillah Samuel supaya muncul kepadaku."

28:12 Ketika perempuan itu melihat Samuel, berteriaklah ia dengan suara nyaring. Lalu perempuan itu berkata kepada Saul, demikian: "Mengapa engkau menipu aku? Engkau sendirilah Saul!"

28:13 Maka berbicaralah raja kepadanya: "Janganlah takut; tetapi apakah yang kaulihat?" Perempuan itu menjawab Saul: "Aku melihat sesuatu yang ilahi muncul dari dalam bumi."

28:14 Kemudian bertanyalah ia kepada perempuan itu: "Bagaimana rupanya?" Jawabnya: "Ada seorang tua muncul, berselubungkan jubah." Maka tahulah Saul, bahwa itulah Samuel, lalu berlututlah ia dengan mukanya sampai ke tanah dan sujud menyembah.

28:15 Sesudah itu berbicaralah Samuel kepada Saul: "Mengapa engkau mengganggu aku dengan memanggil aku muncul?" Kata Saul: "Aku sangat dalam keadaan terjepit: orang Filistin berperang melawan aku, dan Allah telah undur dari padaku. Ia tidak menjawab aku lagi, baik dengan perantaraan nabi maupun dengan mimpi. Sebab itu aku memanggil engkau, supaya engkau memberitahukan kepadaku, apa yang harus kuperbuat."

28:16 Lalu berbicaralah Samuel: "Mengapa engkau bertanya kepadaku, padahal TUHAN telah undur dari padamu dan telah menjadi musuhmu?

28:17 TUHAN telah melakukan kepadamu seperti yang difirmankan-Nya dengan perantaraanku, yakni TUHAN telah mengoyakkan kerajaan dari tanganmu dan telah memberikannya kepada orang lain, kepada Daud.

28:18 Karena engkau tidak mendengarkan suara TUHAN dan tidak melaksanakan murka-Nya yang bernyala-nyala itu atas Amalek, itulah sebabnya TUHAN melakukan hal itu kepadamu pada hari ini.

28:19 Juga orang Israel bersama-sama dengan engkau akan diserahkan TUHAN ke dalam tangan orang Filistin, dan besok engkau serta anak-anakmu sudah ada bersama-sama dengan daku. Juga tentara Israel akan diserahkan TUHAN ke dalam tangan orang Filistin."

28:20 Pada saat itu juga rebahlah Saul memanjang ke tanah sebab ia sangat ketakutan oleh karena perkataan Samuel itu. Juga tidak ada lagi kekuatannya, karena sehari semalam itu ia tidak makan apa-apa.

Oiya, ini adalah salah satu contoh lagi trick cold reading. Anda tahu Presiden SBY? Coba perhatikan ketika beliau berpidato. Bukankah itu teknik cold reading? Beliau hanya mengemukakan hal-hal yang umum saja, selanjutnya terserah kita-kita ini yang menafsirkan... hehehehe.... :p Click to Blogsvertise


Sumber foto: www.hubpages.com

1 comment:

  1. Keren brooo jadi ngerasa kena cold reading pas didoain hahahah

    ReplyDelete